Dokupepro RCBD, proyek pelatihan film dokumenter pendek kerjasama Rotary Club Bali Denpasar (RCBD) dan Yayasan Pelangi anak-anak Bali bersama Minikino, telah melalui phase-phase kritis yang menegangkan. Sejak kelas pertama pada (9/11) yang lalu, hingga hari presentasi kedua pada (30/11), para peserta menimba ilmu secara langsung dari pengalaman mereka sendiri.
Empat team di empat lokasi yang berbeda dengan topik yang berbeda, mempertemukan mereka pada proses pembuatan dokumenter yang sesungguhnya. Hambatan di lapangan membantu mereka menjadi bertambah matang.
“Keluarlah dari zona nyaman, maka kalian akan menemukan gairah untuk semakin kreatif.” pesan DRH (Daniel Rudi Haryanto) pada para peserta. Dalam pelatihan Dokupepro RCBD peserta di tuntut untuk semakin kreatif meramu hasil riset dan elemen-elemen yang mereka temukan dilapangan. “wayang klasik memiliki pakem, dokumenter juga memiliki pakem. Untuk membuat dokumenter kreatif, jangan biarkan pakem dan teori membatasi gerak dan pikiran kalian” tambah DRH.
Empat topik yang menjadi latar belakang dokumenter pendek yang dikerjakan para peserta Dokupepro RCBD adalah program sosial dan kemanusiaan yang dilakukan oleh Rotary Club Bali Denpasar dan Yayasan Pelangi Anak-anak Bali bersama beberapa partner lain. “Kita tidak sedang membuat film propaganda. Peserta harus kreatif menjadikannya sebuah dokumenter yang menarik dan akan memberikan pesan universal kepada penontonnya. Bukan sekedar video jurnalistik mengenai program tersebut.” ungkap Pres Cika.
ditulis oleh I Made Birus Suarbawa, Desember 2013