Setelah kegembiraan festival film pendek selama sepekan penuh di pulau Bali, Minikino Film Week: Bali International Film Festival ke-8 melakukan roadshow ke 8 kota di Indonesia. Roadshow ini merupakan hasil dari dukungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Dana Indonesiana, dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Tim Kerja Post Festival Roadshow Jakarta, yang terdiri dari Fransiska Olivia Rum (Olie), Edo Wulia, Rayhan Dharmawan, Ursula Tumiwa, Stanis Hollyfield, dan empat orang relawan yaitu Shara Octaviani, Hashfiyandi Pratama Putra, Qoirunischa Nandya Kusumaningrum (Nandy), dan Rahmania Nerva (Rara), berkumpul di GoetheHaus, Goethe Institute pada hari Rabu, 9 November 2022 untuk melaksanakan pemutaran film yang merupakan kerja sama antara Minikino dan GoetheHaus sebagai venue partner.
Edo dan Olie sampai di Jakarta dua hari sebelum acara yang diadakan pada tanggal 9 November 2022. Mereka menginap di Hotel Stanley yang berada cukup dekat dengan GoetheHaus. Tim kerja mereka, Holly dan Rara, juga menginap di hotel yang sama. Sehari sebelum acara, yaitu pada tanggal 8 November 2022, tim kerja Roadshow mengadakan rapat persiapan di Hotel Stanley.
Pada hari acara, Olie dan Rara mengunjungi Bakoel Coffee yang akan dijadikan tempat berkumpulnya para pengunjung setelah acara pemutaran. Kemudian, mereka bersama Edo dan Holly bertemu di Rumah Makan Nasi Padang Garuda untuk makan siang. Pada pukul 14:00 WIB, Rayhan, Shara, Hashfi, dan Nandy tiba di GoetheHaus. Mereka menunggu kedatangan Edo, Olie, Holly, dan Rara sambil berkomunikasi dengan Ranggi mengenai penempatan meja registrasi dan dekorasi spanduk. Pada pukul 14:30 WIB, Olie, Holly, dan Rara tiba di GoetheHaus. Tim kerja Roadshow Jakarta kemudian mulai mempersiapkan teknis pemutaran, meja registrasi dan merchandise, serta dekorasi spanduk.
Edo kemudian menyusul ke GoetheHaus dan membantu Holly dalam mempersiapkan teknis layar dan audio pemutaran. Namun, ternyata setelan teknis di GoetheHaus sedikit janggal; setelan audio left-right terbalik dan untuk memutar balikan panning merupakan hal yang tidak mudah. Hal ini membuat mereka harus membongkar mixer di ruang proyektor GoetheHaus. Teknisi di Goethe pun juga tidak berani mengambil keputusan, hingga akhirnya Ranggi datang untuk membongkar mixernya dan mengganti kabel instalasi belakang.
Selanjutnya, setelan di proyektor juga mengalami masalah. Ketika Edo dan Holly telah memasang rasio gambar yang benar pada laptop, gambar yang muncul dalam proyektor muncul berbeda. Namun, masalah ini dapat diatasi dengan mengakali rasio di laptop sehingga diterjemahkan secara benar di layar proyektor. Setelan proyektor dan audio di GoetheHaus diperbaiki oleh Minikino sesuai standar. Proses menyesuaikan setelan ini memakan waktu sekitar 2 jam, sehingga Edo tidak bisa berbicara dengan tamu yang datang lebih awal dari jam pendaftaran dibuka yaitu jam 17:30 WIB.
Pemasangan spanduk, meja registrasi, dan meja merchandise berjalan dengan lancar. Semua sudah disiapkan sebelum jam 17.00 WIB. Sehingga para tim kerja Roadshow Jakarta bisa ganti baju, berdandan, dan merapikan diri sebelum acara. Pukul 17.30 WIB, registrasi dibuka. Total pengunjung yang teregistrasi terdapat sekitar 80 orang. Namun, nama-nama tamu yang tercetak pada undangan banyak yang tidak jadi datang. Olie berakhir kewalahan karena ia harus mencari postcard untuk nama-nama yang tercetak, dan ia yang menjaga meja registrasi sendiri. Rara menjaga meja merchandise, namun penjualan merchandise tidak terlalu banyak karena kebanyakan orang langsung mengambil snack dan berbincang dengan tamu-tamu lain di luar. Salah satu kendalanya juga banyak tamu yang tidak memiliki uang tunai untuk membeli merchandise, ditambah sinyal internet di Goethe buruk untuk melakukan transaksi uang secara daring. Namun, Tino dari Penabulu membeli merchandise cukup banyak dengan total harga mencapai Rp 500,000. Beberapa tamu juga menanyakan apakah katalog MFW8 dapat diambil/dibeli. Karena katalog khusus untuk beberapa tamu saja, Olie menawarkan untuk mengirimkan versi digitalnya lewat WhatsApp Minikino Hotline, karena tamu juga RSVP lewat WhatsApp Minikino Hotline.
Pemutaran dimulai pada jam 19:00. Menunggu waktu pemutaran, para tamu saling berbincang dengan satu sama lain. Banyak teman lama Minikino datang seperti Diana, Inez, Kiki, Andrew, Juan, Dimas, dan Vivian dari Jakarta Film Week. Beberapa perwakilan kedutaan dari negara Venezuela, Spanyol, dan Ukraina juga datang dan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan di GoetheHaus. Suasana acara sangat positif, walaupun banyak tamu yang diharapkan datang, tidak datang tanpa kabar. Pada acara pemutaran, kursi bagian bawah terisi penuh, hanya baris paling depan saja yang kosong. Sambutan dan pemutaran berjalan dengan lancar. Respon dari penonton juga baik dan sangat antusias dengan pilihan-pilihan filmnya. Tengah pemutaran, tim kerja Roadshow Jakarta sempat keluar dari ruang pemutaran untuk istirahat makan malam. Sesi tanya jawab juga positif. Seluruh tim kerja Roadshow Jakarta maju ke depan panggung untuk sesi tanya jawab. Banyak pertanyaan yang meliputi proses pemilihan film, submisi film, dan apresiasi terhadap Minikino.
Setelah acara selesai, para tamu diajak untuk lanjut berbincang dan bercengkrama di Bakoel Coffee yang jaraknya cukup dekat dengan GoetheHaus. Namun, tamu yang datang ternyata tidak banyak. Hanya ada tim kerja Roadshow Jakarta, Kape yang merupakan teman Rayhan, lalu Rasyid dan Diana yang merupakan tim kerja Minikino Film Week 7. Walaupun jumlah tamu yang datang ke Bakoel Coffee tidak banyak, acara di GoetheHaus berakhir lancar dan sukses. Acara ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi para tamu dan dapat meningkatkan apresiasi film pendek di Indonesia.
Discussion about this post