TALK SHOW: DISINFORMASI MEDIA DI INDONESIA
28 November 2022, jam 19:30 WITA
Di MASH Denpasar
https://MASHDenpasar
Maps: https://minikino.org/mashdenpasar
ACARA TERBUKA UMUM | HARAP HADIR LEBIH AWAL
DIBAWAKAN DALAM BAHASA INDONESIA
Penggunaan berita-berita palsu untuk menyerang atau memfitnah seseorang atau sekelompok masyarakat adalah senjata yang telah digunakan sejak awal peradaban manusia. Dengan kemajuan di bidang teknologi komunikasi global, dampak-dampak buruk dari berita palsu dan penyesatan informasi ini menjadi lebih kompleks.
Bulan ini, Minikino mengundang dua seniman Indonesia untuk mempresentasikan karya-karya mereka dan berbicara tentang disinformasi media di Indonesia;
CLICK BITE
Karya video dan AR oleh Kiki Febriyanti.
“CLICK BITE” menjajaki disinformasi media ketika klik kita dapat menjadi gigitan beracun yang merugikan orang lain, yang juga terjadi karena kebiasaan orang dengan mudah mengklik, membagikan, lalu melakukan ujaran kebencian, bullying atau bahkan kekerasan yang berdampak pada komunitas transgender.
Short bio:
Kiki Febriyanti (Filmmaker, Video Artist)
KIKI FEBRIYANTI adalah seniman/pembuat film yang tinggal di Indonesia. Ketertarikannya pada film dimulai pada tahun-tahun awal saat mengunjungi gedung bioskop tua di kampung halamannya. Kiki mempelajari pembuatan film secara otodidak, berpartisipasi dalam beberapa lokakarya dan menyelesaikan John Darling Fellowship 2015 “Visual Anthropology” di Australian National University, Canberra, Australia. Dia menyutradarai beberapa film pendek dan dokumenter yang berfokus pada topik gender, hak asasi manusia, dan budaya.
KIKI FEBRIYANTI is an artist/filmmaker based in Indonesia. She began her interest in film in the early years while visiting an old cinema building in her hometown. Kiki studied filmmaking by autodidact, participated in a couple of workshops and completed John Darling Fellowship 2015 “Visual Anthropology” at the Australian National University, Canberra, Australia. She has directed several short and documentary films focused on gender, human rights and culture topics.
DISINFORMASI DARI MASA KE MASA DALAM CERPEN OUR FAVOURITE LIAR
Karya essay/ cerpen OUR FAVOURITE LIAR dalam bahasa Inggris oleh Sofia Tantono. Karya Cerpen ini bisa dibaca (bersama karya-karya yang lain) di https://bit.ly/3rFXb9T
Short bio:
Sofia Tantono (Writer)
SOFIA TANTONO adalah penulis dari Jakarta. Selain zine keluaran A4DRN, karyanya pernah atau akan dimuat dalam majalah/publikasi seperti unstamatic, INCUBATE, āraśi dan lain-lain. Selain menulis, Sofia pernah menjadi kurator untuk edisi kelima Yuwana Zine dan sedang berkarya sebagai editor fiksi Koening Zine.
SOFIA TANTONO is a writer from Jakarta. Apart from the zines released by A4DRN, her works have been or will be published in magazines/publications such as unstamatic, INCUBATE, āraśi and others. Apart from writing, Sofia was the curator for the fifth edition of Yuwana Zine and currently works as fiction editor for Koening Zine.
Karya-karya ini dibuat sebagai bagian dari projek residensi bertajuk ARTISTS FOR DIGITAL RIGHTS NETWORK 2021 (A4DRN), projek bersama antar seniman, desainer, pekerja advokasi, penyelenggara, dan penulis yang berkomitmen pada advokasi hak digital.
Info lebih lanjut mengenai projek kolektif ini dapat dipelajari di https://artistsfordigitalrights.carrd.co atau ikuti IG mereka di https://www.instagram.com/artists4digitalrightsnetwork/ dan download zine yang memuat karya-karya mereka di https://bit.ly/3rFXb9T (Zine dalam bahasa Inggris).