MANISHA PRODUCTION
Lokasi Produksi/Filming Location:
: Jawa Barat / West Java
Logline:
Seorang mahasiswi harus menghadapi kenyataan pahit ketika dia menjadi korban pelecehan seksual dari seorang teman yang memiliki reputasi baik di lingkungannya.
A college student confronts a harsh reality when she becomes the victim of sexual harassment by a well-regarded friend from her neighborhood.
Sinopsis Pendek / Short Synopsis:
Kegelisahan Djiwa sebagai korban pelecehan seksual begitu kuat karena Ia yakin tak ada satupun yang akan percaya padanya.
Djiwa’s anxiety as a victim of sexual harassment is overwhelming, driven by her fear that no one will believe her.
Writer’s Statement:
Cerita “Luka Djiwa” berawal dari kekhawatiran penulis dan rekan-rekan tentang peristiwa pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan terdekat. Lewat cerita ini, penulis berharap semakin banyak orang yang tidak menyepelekan isu ini seperti yang dilakukan karakter ‘Unge’ ke karakter ‘Djiwa’
The story “Luka Djiwa” emerged from the writer’s and colleagues’ concerns about the prevalence of sexual harassment in their immediate environment. Through this narrative, the author hopes to raise awareness and discourage the trivialization of such issues, as exemplified by the character ‘Unge’ who dismisses the experiences of ‘Djiwa’.
Producer’s Statement:
Luka Djiwa telah melewati proses panjang dalam melihat, mendengar, dan merasakan jiwa jiwa yang tidak terduga. Tidak ada hal yang lebih baik dari berhasil menyuarakan setiap karakter dalam Luka Djiwa yang dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.
Luka Djiwa represents a long journey of observing, hearing, and experiencing unexpected insights. Successfully giving voice to each character in this story offers valuable lessons for us all, highlighting the profound impact of understanding and empathy.
Director’s Statement:
Film Luka Djiwa menceritakan tentang keadaan seseorang setelah menjadi korban pelecehan seksual. Film ini menunjukkan ketidakmampuan korban untuk menceritakan pengalamannya ke teman terdekat karena tertutup oleh reputasi baik yang dimiliki pelaku. Gender Based Violence tidak hanya ditampilkan (implicitly) dengan tindak pelecehan seksual saja, tapi juga lewat sifat pelaku yang manipulatif dan gaslighting. Kami berharap lewat film ini, masyarakat/audiens mengetahui dan menyadari bahwa hal remeh tersebut tetaplah pelecehan yang harus ditanggapi dengan serius.
Luka Djiwa explores the emotional state of a person who has been a victim of sexual abuse. The film highlights the victim’s struggle to share her experience with her closest friends due to the perpetrator’s well-regarded reputation. It not only addresses the act of sexual harassment but also reveals the manipulative tactics and gaslighting employed by the perpetrator. We hope this film will raise awareness and help the public understand that these seemingly trivial aspects of harassment must be taken seriously.