[ap_testimonial image=”https://minikino.org/indonesiaraja/wp-content/uploads/2017/03/purbalingga.png” image_shape=”square” client=”Canggih Setyawan” designation=”Programmer | CLC Purbalingga”]
Programmer Release
[/ap_testimonial]
INDONESIA RAJA 2017: PURBALINGGA
Sejarah, budaya dan kekinian.
Ditengah jaman yang serba modern dan berkembang, film tumbuh dengan berbagai fungsi dan peran. Film menjadi arena ekpresi, pertarungan ide, dan perlawanan. Keempat film; “Kukudan”, “Bonokeling”, “Luka di tanah merah” dan “Nyathil” dibuat dengan tujuan yang sama, hadir bercerita bagi minoritas. Minoritas atau kaum marjinal selalu diabaikan, suaranya dianggap remeh dan tidak di dengar. Film “Luka di Tanah Merah” mencoba membungkus film menjadi media rekonstruksi peristiwa sejarah, meski itu luka. Film “Bonokeling” dan “Kukudan”, sebagai pengenang masa, dengan fungsi rekamnya, dan film “Nyathil”, satu-satunya film pendek garapan pelajar menjadikan film sebagai media bercerita, dengan kritik didalamnya. Selamat menonton teman-teman. Rayakan!
[ap_divider color=”#CCCCCC” style=”solid” thickness=”1px” width=”100%” mar_top=”10px” mar_bot=”10px”]
[ap_column_wrap]
[ap_column span=”1″]
[/ap_column]
[ap_column span=”5″]
Durasi total : 60 menit
Rekomendasi Usia Penonton: 13+
[/ap_column]
[/ap_column_wrap]
Synopsis:
[ap_divider color=”#CCCCCC” style=”solid” thickness=”1px” width=”100%” mar_top=”10px” mar_bot=”10px”]
[ap_column_wrap]
[ap_column span=”2″]
[/ap_column]
[ap_column span=”4″]
Luka di Tanah Merah
Bowo Leksono| Dokumenter| 2016| 20’00”| AJI Kota Purwokerto, CLC Purbalingga, dan STaM
Sejumlah wartawan menelusur wilayah konflik tanah di Cilacap Barat. Lewat tokoh pejuang tani, Petrus Sugeng, mereka mendatangi dan menggali data para pejuang tani lain yang tanah leluhurnya dirampas Negara sejak puluhan tahun silam. Terkuak, peristiwa perampasan tersebut bagian dari rangkaian sejarah penumpasan pemberontakan dengan petani sebagai korban hingga hari ini.
[/ap_column]
[/ap_column_wrap]
[ap_divider color=”#CCCCCC” style=”dashed” thickness=”1px” width=”100%” mar_top=”10px” mar_bot=”10px”]
[ap_column_wrap]
[ap_column span=”2″]
[/ap_column]
[ap_column span=”4″]
Kukudan
Bowo Leksono| 12’03”| 2016| Fiksi| Dinporabudpar Kabupaten Banyumas
Sanurji, pimpinan Sanggar Lengger Kamajaya menurunkan plang di depan pendapa tempat mereka berlatih, lantaran ia sudah tak mampu lagi mempertahankan idealisme berkesenian di tengah modernitas dan tindakan sewenang-wenang pihak luar.
[/ap_column]
[/ap_column_wrap]
[ap_divider color=”#CCCCCC” style=”dashed” thickness=”1px” width=”100%” mar_top=”10px” mar_bot=”10px”]
[ap_column_wrap]
[ap_column span=”2″][/ap_column]
[ap_column span=”4″]
Bonokeling
BowoLeksono| 19’00”| 2016| Dokumenter| DinporabudparKabupatenBanyumas
Dokumenter ini selain menggambarkan bagaimana riuh dan kuatnya tradisi Unggah-Unggahan dan Udunan, juga latar warga penganut kepercayaan Bonokeling. Lewat juru kunci Kyai Sumitro, dijelaskan banyak hal terkait seluk-beluk anak-putu Bonokeling dan segala kegiatan tradisi dan kesehariannya.
[/ap_column]
[/ap_column_wrap]
[ap_divider color=”#CCCCCC” style=”dashed” thickness=”1px” width=”100%” mar_top=”10px” mar_bot=”10px”]
[ap_column_wrap]
[ap_column span=”2″][/ap_column]
[ap_column span=”4″]
Nyathil
Anggita Dwi Martiana| 08’56″| Fiksi| 2017| Saka Film SMK Muhamadiyah Bobotsari
Ahmad, seorang pelajar SMK berusaha membongkar dugaan praktik tindak pidana korupsi di desanya yang dilakukan kepala desa dan perangkatnya terkait program bantuan renovasi rumah warga miskin. Tak mudah bagi Ahmad, karena ancaman bahkan secara fisik pun dialamainya.
[/ap_column]
[/ap_column_wrap]
[ap_divider color=”#CCCCCC” style=”solid” thickness=”1px” width=”100%” mar_top=”10px” mar_bot=”10px”]