MINIKINO: ORGANISASI FESTIVAL FILM PENDEK DENGAN JARINGAN KERJA INTERNASIONAL
Minikino beroperasi sepanjang tahun dengan merencanakan dan menyelenggarakan berbagai bentuk festival film pendek yang memiliki fokus khusus.
Saat ini, Minikino mengelola tiga festival film pendek yang berbeda:
- Monthly Screening & Discussion (Berlangsung sepanjang tahun, sejak tahun 2002)
- Open December (Tahunan, sejak 2003)
- Minikino Film Week, Bali International Short film Festival (Tahunan, sejak 2015)
Selain itu, Minikino juga menginisiasi dua gerakan jaringan kerja tahunan:
- Indonesia Raja (Nasional, sejak 2015)
- S-Express Indonesia (Dalam skala regional Asia Tenggara, sejak 2003)
Serta menyelenggarakan kompetisi film pendek tahunan yang dikenal sebagai Begadang Filmmaking Competition. Sejak tahun 2017
Sejak dibentuk pada tahun 2002, Minikino telah menjadi organisasi yang pertama di Indonesia yang mengkhususkan diri dalam promosi dan pengembangan jaringan kerja film pendek.
FOKUS PADA FILM PENDEK
Minikino percaya bahwa film pendek, seperti puisi atau cerita pendek, adalah karya mandiri dengan kekuatan literatur tersendiri. Selanjutnya, film pendek pilihan yang diprogram dengan baik adalah stimulan yang kuat untuk diskusi, yang pada gilirannya akan merangsang pola berpikir kritis.
Mengusung gagasan ini, pada tahun 2002 Minikino mulai menyusun program yang unik berbagai film pendek dari seluruh dunia dengan diskusi yang dimoderasi. Minikino menyatakan komitmennya untuk mempersembahkan “Dosis Film Pendek Yang Sehat Untuk Anda”.
Menarik diri keluar dari romantisme “film indie” yang berlebihan, Minikino memutuskan untuk berfokus pada format dan media bercerita ketimbang semangat yang mungkin malah menyesatkan dari spirit independensi.
Dengan dalih membuat film “independen” atau “indie”, ribuan film – yang kebetulan pendek durasinya – telah dibuat di Indonesia sejak tahun 1998. Namun, ternyata sedikit yang dianggap cukup memenuhi syarat untuk menjangkau khalayak internasional.
Masalahnya mungkin cukup sederhana: karena berfokus pada semangat, orang yang membuat “film independen”, tidak menyadari format bercerita yang sedang mereka gunakan. Hasilnya adalah sebuah film panjang yang menyamar sebagai film pendek. Sebuah versi cut dari sebuah film besar. Sebuah imitasi bawah sadar dari format-format yang paling populer di Indonesia: Sinetron, Serial Web dan Movie Blockbuster Franchise. Sebuah ide panjang, versi membosankan dari satu ide, bisa menjadi sederhana dan cerdas setelah diperlakukan dengan cara yang tepat.
Minikino percaya bahwa untuk membebaskan diri dari lingkaran ini, fokus pertama yang harus diputuskan adalah: film pendek.
MENJALIN KOLABORASI, MEMBENTUK JARINGAN KERJA
Jaringan kerja pemutaran dijalin bersama para venue partner, baik di sekitar Bali, maupun di luar Bali. Skema kerjasama dalam bentuk pertukaran konten dan penyelenggaraan pemutaran ini selalu dikembangkan secara dinamis dan berlangsung sampai saat ini.
Semua aktifitas yang dilakukan Minikino telah memberikan kesempatan pada para pembuat film untuk memberi dampak lebih luas pada khalayak umum.
Minikino juga bekerja sama dengan jaringan festival film baik di dalam dan luar Indonesia. Salah satunya dengan merancang program khusus film pendek internasional dan/atau Indonesia. Memberikan kesempatan kepada penonton untuk melihat dan membahas film yang mungkin tidak bisa mereka saksikan di kesempatan lain.
Minikino juga menerbitkan dan mendistribusikan beberapa pilihan film pendek dalam bentuk elektronik, dan mengorganisir berbagai lokakarya yang berhubungan dengan film. Melalui pemutaran dan festival film pendek, Minikino mempromosikan pertukaran dan jaringan antara pembuat film dan penonton.
MEMPROMOSIKAN BUDAYA FILM PENDEK
Masalah berikutnya terletak pada masalah pertama: penonton tidak menyadari tentang format film pendek. Ini berasal dari kurangnya pemaparan budaya film pendek.
Oleh karena itu Minikino fokus pada menciptakan budaya film pendek di Indonesia dengan mengadakan pemutaran dan diskusi rutin film pendek pilihan. Kegiatan ini dihadiri juga oleh para pembuat film dengan berbagai cara yang mungkin dilakukan, termasuk secara online antar benua.
Minikino percaya bahwa budaya hanya dapat eksis dan berkembang dengan pertukaran, dan bukan isolasi.