Home / Program MFW2015 / Project Change: Cerita Tentang Rahasia

Project Change: Cerita Tentang Rahasia

R-dewasaentry by donation

Lokasi Pemutaran & Waktu:
MINIHALL IRAMA INDAH, Denpasar | Selasa/Tue 13 Oktober 2015, jam 19:30 – 21:00 WITA

 

Total durasi: 94 min.
TIDAK SEMUA ORANG BERANI MENGUNGKAPKAN RAHASIA, PROJECT CHANGE MEMBERIKAN YANG BERBEDA: CERITA TENTANG RAHASIA. 3 FILM HASIL KARYA PROJECT CHANGE 2013 DARI PRODUSER NIA DINATA MEMPERKENALKAN KARYA MONICA VANESA TEDJA, YATNA PELANGI, MAYK WONGKAR, ANGGUN PRADESHA dan RIKKY M. FAJAR.

CATATAN PRODUSER: Sutradara-sutradara baru ini benar benar berani mengungkapkan cerita yang paling personal. Sebelumnya, mereka terjebak dalam ketakutan untuk mengungkapkan. Ini adalah tantangan bagi pembuat film, apalagi yang masih baru, untuk menyusun cerita yang paling pribadi ini menjadi sebuah film. Tapi, menyimpan rahasia itu seperti memelihara beban dalam batin. Lama-lama bisa tidak sehat. Dalam proses development cerita, kami mesti sabar dan sensitif dan membantu proses menulis supaya tidak judgemental terhadap apa yang pernah terjadi dan berusaha diungkapkan dalam film. Untungnya, ada team mentor yang ikut membantu mereka, Lucky Kuswandi, Sammaria Simanjuntak dan Ucu Agustin. Sama-‐ sama kita tanamkan kalau bikin film yang jujur itu bisa juga jadi semacam terapi bagi pembuatnya. Ternyata setelah filmnya selesai, para sutradara muda ini juga merasa plong dan liberated. Kami sebagai produser dan mentor juga lega dan bangga.

NOT EVERYONE HAVE THE COURAGE TO DISCLOSE SECRET, PROJECT CHANGE PRESENTS DIFFERENT STORIES ABOUT SECRET, 3 FILM PRODUCED IN PROJECT CHANGE 2013 FROM THE PRODUCER NIA DINATA FEATURES THE WORKS OF MONICA VANESA TEDJA, YATNA PELANGI, MAYK WONGKAR, ANGGUN PRADESHA & RIKKY M.FAJAR

PRODUCER’S NOTE: These young directors really have the courage to tell very personal stories. They used to be afraid to tell their stories. It’s a challenge for filmmakers, especially new ones, to arrange the most personal stories into film. Keeping secrets is carrying mental baggage. You get sick after a while. In story development stage, we have to be patient and sensitive in the writing process to avoid being judgmental. Luckily a mentor team was involved as a professional supporters, Lucky Kuswandi, Sammaria Simanjuntak and Ucu Agustin. Together we emphasize the importance of making honest film as some sort of therapy for the filmmakers. After the film production completed, all these young directors felt relieved and liberated. As producer and mentor of course we felt happy.
NIA DINATA


 POSTER-SLEEP-TIGHT-MARIA-minikino-film-week-2015

“Sleep Tight Maria”

(Monica Vanesa Tedja/ 2015 / 15’00″/ Fiksi)

Seorang anak perempuan quirky dan insecure, MARIA V (17), memiliki rahasia sebelum tidur, supaya bisa terlelap. Maria V tumbuh di lingkungan yang religius. Sejak TK, ia sudah disekolahkan di dalam sekolah katolik. Hingga akhirnya kini ia duduk di bangku SMA St. Perawan Maria.

a quirky and insecure girl, Maria V, has a secret, how to get a good sleep. She grew up in a religious family and has been in Catholic School since kindergarden. Now, she is in highschool, the St. Virgin Mary Catholic School.



POSTER-PERTANYAAN-UNTUK-BAPAK-minikino-film-week-2015

“Pertanyaan Untuk Bapak” (A Question for Dad)

( Yatna Pelangi & Mayk Wongkar / 2015 / 41’00″/ Dokumenter)

Hubungan Yatna dan bapaknya dipenuhi trauma. Setelah 20 tahun lebih ia berpisah, Yatna bertekad pulang ke tanah kelahirannya untuk melontarkan pertanyaan yang selama ini mengganggu batinnya.
The relation between Yatna and his father is traumatic. After 20 years seperation, Yatna decide to return to the place he was born, to ask a very important question that bothers him all this time.


 
POSTER-EMAK-DARI-JAMBI-minikino-film-week-2015

“Emak Dari Jambi” (Mom From Jambi)

(Anggun Pradesha & Rikky M. Fajar / 2015 / 38’00″/ Dokumenter)

Sebuah tiket ke Jakarta menjadi jawaban rindu Emak (Ibu Kurtini) pada Anak Pertamanya (Anggun Pradesha) yang sudah terpendam bertahun-tahun. Sementara pergi dari Kota Jambi, meninggalkan Suami dan Anak-anak yang menjadi tanggungannya untuk kali pertama terbang ke Ibukota. Bandara Soekarno-Hatta adalah saksi keterkejutan Emak bertemu Anggun.

A flight ticket to Jakarta becomes an answer of Mom’s (Ibu Kurtini) many years longing for her first son (Anggun Pradesha). She left to the capital for the first time, leaving Jambi, her husband and children. Soekarno-Hatta airport is the witness of Mom’s surprise meeting Anggun.

 

Top