January 2007 SHORT FILMS SCREENING AND DISCUSSION (S-Express 2005)

Selamat Tahun Baru 2007!

Pada awal tahun ini, minikino memilih S-EXPRESS INDONESIA 2005: JAUH DI MATA (FARAWAY LANDS), yang tertinggal dari serial program screening bulanan s-express tahun lalu (2006).

S-Express Indonesia 2005 disusun oleh Minikino, sebagai karya-karya yang representatif dari keberadaan film pendek di Indonesia pada tahun 2005. Program ini sudah pernah dipertunjukan kepada publik Indonesia pada event 7th JiFFest 2005 di Jakarta, selain di negara-negara Asia Tenggara yang terlibat.

S-Express diprakarsai oleh Yuni Hadi (Substation, Singapore), Amir Muhammad (Malaysian Shorts), dan Chalida Uabumrungjit (Thai Film Foundation) pada tahun 2002 dan sejak tahun 2004 Minikino ikut serta untuk memprogram bagian film pendek Indonesia. Pada tahun 2005, S-Express mengalami penambahan program, yaitu dari Filipina (yang diprogram oleh Alexis A. Tioseco) dan dari Cina (yang diprogram oleh Maggie Lee).

	Strangely Beautiful Angga D. Sasongko, Indonesia 2005, Digital Video, 6 minutes Sebuah cerita lirikal tentang jatuh cinta, putus asa, dan keberanian untuk melepaskan diri dari batas dan lari bersama. Angga (lahir 1985) mulai membuat short films di masa SMA nya. Sekarang sedang menjalani tahap akhir di Universtas Indonesia; Dia juga sedang menyelesaikan film panjangnya, yang dimulai pada bulan Januari 2006.
	Indonesian Workers in UK Zeke Haris, Indonesia 2005, Digital Video, 7 minutes Obrolan santai tiga tukang pijat yang mengadu nasibnya di Inggris. Zeke (lahir 1977) tergabung dalam 2 band; ‘Lain’ dan ‘Zeke And The Popo’, dan terus berkarya membuat berbagai film, setelah lulus dari New York Film Academy.
	Kara Anak Sebatang Pohon (Kara The Daughter Of A Tree) Edwin, Indonesia 2005, 16mm and Digital Video, 7 minutes Ibu Kara meninggal saat melahirkannya. Ronald McDonald menjadi tertuduh. Media mengintip kehidupan pribadinya. Kara terganggu, dan mendatangi Ronald McDonald. Edwin (lahir 1978) adalah sutradara film pendek yang sangat produktif di Indonesia. Film pendek ini terpilih untuk Cannes’ Directors’ Fortnight pada tahun 2005.
	Perjalanan Pulang (Going Home) Dimas Agung, Indonesia 2005, Digital Video, 4 minutes Perjalanan pulang bisa jadi membosankan bila kita tak mencoba menciptakan pertandingan yang menyenangkan. Dimas (lahir 1984) membantu Wahyu Aditya menjalankan Hellomotion, sekolah film animasi dan digital di Jakarta.
	Klayaban (A Tale Of An Outcast) Farishad Latjuba, Indonesia/Czech Republic 2005, Super 16mm, 15 minutes Seorang pemilik restoran baru saja menerima pegawai baru. Pada suatu malam dua tamu mengunjungi restoran itu untuk menguak masa lalu. Echa (lahir 1971) membuat film pendeknya disela-sela pekerjaannya membuat iklan televisi dan proyek komersil lainnya, sambil juga menjadi admin untuk website film layarperak.com .
	Unrescued World: Zeke and the Popo Irwan Ahmett/Siti Irma, Indonesia 2005, Digital Video, 5 minutes Video musik dengan teknik animasi garis yang mencoba menantang aturan gravitasi dan logika cerita. Kakak beradik Irwan Ahmett (lahir 1975) dan Siti Irma (lahir 1977) keduanya adalah mahasiswa IKJ, mengambil studi graphic design dan penyutradaraan. Ini adalah kolaborasi pertama mereka, – 4 bulan yang sangat melelahkan”.
	Still Lucky Kuswandi, Indonesia/US 2005, Digital Video, 15 minutes Seorang pemuda menjalani hidupnya dengan ragu, dipenuhi keinginan untuk menyelesaikan masalah dengan ayahnya. Lucky (lahir 1980) adalah lulusan the Art Center College of Design, Pasadena, USA meraih gelar di studi Filmmaking. Ia sedang mempersiapkan film panjangnya.