Home / Education / Program Publik – Minikino Goes to Campus

Program Publik – Minikino Goes to Campus

Minikino menghadirkan Minikino Goes To Campus, sebuah program pemutaran dan diskusi film pendek untuk civitas akademika. Kami memanggil organisasi mahasiswa di Denpasar dan Badung untuk menjadi bagian dari program ini dan menghadirkan pengalaman sinema yang berdaya guna bagi organisasi kampus. Empat organisasi mahasiswa akan dipilih melalui seleksi lewat panggilan terbuka ini.

Melalui program ini, mahasiswa dan tenaga pendidik dapat mengeksplorasi berbagai perspektif sosial, budaya, dan isu-isu relevan melalui film pendek. Selain menonton, peserta juga akan terlibat dalam sesi diskusi kritis, berbagi wawasan, dan memperkaya literasi film.

GOES TO UMY

MINIKINO GOES TO CAMPUS 2025 – KINEIDOSCOPE UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Sabtu, 24 Mei 2025 | 17:30 WIB | Lokasi: Gedung K.H. Bagus Hadikusumo, UMY

Sesi Q&A bersama

  1. Fransiska Prihadi – Direktur Program Minikino
  2. Amir Masoud Soheili – Sutradara BLACK RAIN IN MY EYES (مطر الاسود في عینی)
  3. Thaiddhi – Sutradara THE CITY OF BOUGAINVILLEA
  4. Andrea Suwito – Sutradara PERFECTED GRAMMAR

DALAM BAYANG NEGARA (In the Shadow of a Nation)

Programmer: Fransiska Prihadi | Total durasi program: 51:04

Tiga film pendek terpilih ini menggali persimpangan rapuh antara ingatan, identitas, dan rasa kehilangan. Semuanya memperlihatkan bagaimana realitas politik yang lebih luas membentuk pengalaman pribadi yang mendalam. Black Rain in My Eyes menampilkan seorang ayah asal Suriah yang bergulat dengan keputusan untuk melindungi atau membuka mata putri-putrinya yang buta terhadap kenyataan perang. Dari antologi Ten Years Myanmar (2023), The City of Bougainvillea mengeksplorasi duka dan kerinduan seorang perempuan muda yang terombang-ambing antara mimpi dan kenyataan, perlahan menguak kebenaran yang tersembunyi. Perfected Grammar menghadirkan refleksi lembut namun tajam tentang bahasa dan identitas, ketika seorang ibu mengajarkan perbedaan antara kalimat aktif dan pasif dalam bahasa Indonesia kepada putrinya yang besar dengan bahasa Hungaria. Ketiga film ini mengajak kita menyimak dengan saksama jalinan apa yang diucapkan, apa yang diingat, dan apa yang dibiarkan tak terucap.

These three selected short films navigate the fragile intersections of memory, identity, and loss, revealing how broader political realities shape deeply personal experiences. In Black Rain in My Eyes, a Syrian father grapples with whether to shield his blind daughters from the horrors of war or let them perceive the world through poetry. From the 2023 Ten Years Myanmar anthology, The City of Bougainvillea explores grief and longing as a young woman drifts between waking life and dreams, slowly uncovering hidden truths. Perfected Grammar offers a tender yet piercing reflection on language and identity, as an elderly mother teaches her Hungarian-speaking daughter the difference between active and passive tenses in her native Indonesian tongue. Each film invites us to listen closely—to what is spoken, what is remembered, and what remains unspoken.

BLACK RAIN IN MY EYES (مطر الاسود في عینی)

Amir Masoud Soheili, Amir Athar Soheili / Suriah / Iran / 2023 / Documentary / 20:06

A Syrian poet with four blind daughters must decide whether to expose them to the war’s reality when invited to a poetry forum.

Seorang penyair Suriah yang memiliki empat anak perempuan yang buta harus memutuskan apakah akan mengekspos mereka pada realitas perang ketika diundang ke sebuah forum puisi.

THE CITY OF BOUGAINVILLEA

[d][w] Thaiddhi / Myanmar / 2023 / Fiksi / 20:06

Bagian dari antologi Ten Years Myanmar (2023), sebuah film omnibus. Seorang perempuan muda tidak mampu melepaskan diri dari duka atas kematian kekasihnya yang tiba-tiba dan misterius.

A part of the 2023 anthology Ten Years Myanmar, omnibus film. A young woman unable to let go of the sudden and mysterious death of her boyfriend.

PERFECTED GRAMMAR

[d][w] Andrea Suwito / Belgia, Portugal, Hungaria, Indonesia / 2023 / Dokumenter / 10:52

Seorang anak perempuan mempelajari akar Indonesia sang ibu melalui sebuah pelajaran bahasa, mengungkap kerinduan sang ibu yang menyakitkan akan kampung halaman.

A Daughter learns her Mother’s Indonesian roots through a language lesson, unraveling the Mother’s painful longing for home.

GOES TO ISI BALI

MINIKINO GOES TO CAMPUS 2025 – INSTITUT SENI INDONESIA BALI

Jumat, 23 Mei 2025 | 17:30 WITA | Red Room, ISI Bali

KONFLIK (CONFLICT)

Programmer: Fransiska Prihadi | Total durasi program: 60:25

Pengalaman personal seperti duka, bahasa, dan perjuangan atas pendidikan, seluruhnya tak pernah lepas dari konteks politik. Ketika ruang privat bersinggungan dengan tekanan struktural, identitas muncul sebagai sesuatu yang terus dinegosiasikan: rapuh, terpecah, namun sesungguhnya penuh daya luar biasa. Film-film ini membuka percakapan tentang bagaimana kuasa memengaruhi cara kita mengenali dan menyuarakan identitas.

Personal experiences such as grief, language, and the struggle for education are never separate from their political context. When the private sphere collides with structural pressures, identity emerges as something constantly negotiated: fragile, fragmented, yet inherently powerful. These films open up conversations about how power shapes the way we understand and express who we are.

THE CITY OF BOUGAINVILLEA

[d][w] Thaiddhi / Myanmar / 2023 / Fiksi / 20:06

Bagian dari antologi Ten Years Myanmar (2023), sebuah film omnibus. Seorang perempuan muda tidak mampu melepaskan diri dari duka atas kematian kekasihnya yang tiba-tiba dan misterius.

A part of the 2023 anthology Ten Years Myanmar, omnibus film. A young woman unable to let go of the sudden and mysterious death of her boyfriend.

PERFECTED GRAMMAR

[d][w] Andrea Suwito / Belgia, Portugal, Hungaria, Indonesia / 2023 / Dokumenter / 10:52

Seorang anak perempuan mempelajari akar Indonesia sang ibu melalui sebuah pelajaran bahasa, mengungkap kerinduan sang ibu yang menyakitkan akan kampung halaman.

A Daughter learns her Mother’s Indonesian roots through a language lesson, unraveling the Mother’s painful longing for home.

BULLET-LACED DREAMS

[d] Kristoffer Brugada & Cha Escala / Filipina / 2020 / Dokumenter / 29:27

Saat Mindanao berada di bawah darurat militer, anak-anak Lumad berpindah-pindah di seluruh Filipina untuk melanjutkan pendidikan mereka, memprotes pengusiran yang mereka alami, dan menyuarakan kemarahan mereka terhadap pembunuhan sesama warga Lumad.

As Mindanao is placed under martial law, Lumad children move around the Philippines to pursue their education, protest their displacement, and express their indignation against the killings of fellow Lumads.

GOES TO UMN

MINIKINO GOES TO CAMPUS 2025 – UCIFEST UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA

Kamis, 8 Mei 2025 | 15:30 WITA | Lecture Theatre, UMN

VERSI NORMAL SIAPA?

Programmer: Fransiska Prihadi

Dua film pendek yang diputar merupakan sebagian program “Versi Normal Siapa” (kurasi: Fransiska Prihadi, 2025) yang mengajak penonton mempertanyakan batas-batas tak kasat mata yang mengatur kehidupan sosial—siapa yang menetapkan standar, siapa yang menyesuaikan diri, dan siapa yang tertinggal. Lewat sudut pandang pendidikan, kepemilikan lahan, hingga konflik bersenjata, kedua film ini membuka ruang refleksi atas apa yang disebut “normal,” dan siapa saja yang harus berjuang di luar versi tersebut.

“Bagan” (Firdaus Balam, Malaysia) menggambarkan bagaimana sistem pendidikan yang tidak setara menciptakan jurang yang dalam antarkelas sosial. Sementara itu, “Black Rain in My Eyes” (Amir Masoud Soheili & Amir Athar Soheili, Syria/Iran) adalah potret dokumenter yang menggugah, memperlihatkan dampak perang berkepanjangan yang mempersempit ruang aman, dan meminggirkan mereka yang telah lama hidup dalam krisis—terutama anak-anak.

BAGAN (Sudden Uncertainty)

Firdaus Balam / Malaysia / 2021 / Fiksi / 24:35

Frankie lives at home with his grandma while his peers go off to school. When a government notice arrives one day announcing land reform in his village, Frankie is unable to read it.

Frankie tinggal di rumah bersama neneknya sementara teman-temannya pergi ke sekolah. Ketika suatu hari ada pemberitahuan dari pemerintah yang mengumumkan reformasi tanah di desanya, Frankie tidak dapat membacanya.

BLACK RAIN IN MY EYES (مطر الاسود في عینی)

Amir Masoud Soheili, Amir Athar Soheili / Suriah / Iran / 2023 / Documentary / 20:06

A Syrian poet with four blind daughters must decide whether to expose them to the war’s reality when invited to a poetry forum.

Seorang penyair Suriah yang memiliki empat anak perempuan yang buta harus memutuskan apakah akan mengekspos mereka pada realitas perang ketika diundang ke sebuah forum puisi.

GOES TO ISI DENPASAR

MINIKINO GOES TO CAMPUS 2025 – ISI DENPASAR

Sabtu, 12 April 2025 | 17:00 WITA | Red Room, ISI Bali

VERSI NORMAL SIAPA?

Programmer: Fransiska Prihadi

Empat film dalam program “Versi Normal Siapa” mengajak penonton mempertanyakan batas-batas tak kasat mata yang mengatur kehidupan sosial—siapa yang menetapkan standar, siapa yang menyesuaikan diri, dan siapa yang tertinggal. Lewat sudut pandang lingkungan, pendidikan, buruh, hingga konflik bersenjata, keempat film ini membuka ruang refleksi atas apa yang disebut “normal,” dan siapa saja yang harus berjuang di luar versi tersebut.

“The Partian” (Hadafi Raihan Karim, Indonesia) menyampaikan keresahan atas rusaknya lingkungan hidup akibat eksploitasi alam. “Bagan” (Firdaus Balam, Malaysia) menggambarkan bagaimana sistem pendidikan yang tidak setara menciptakan jurang yang dalam antar kelas sosial. Sementara itu “The Wedding Ring” (Robin Narciso, Kamboja) memperlihatkan dinamika relasi kuasa antara buruh dan majikan, serta ketimpangan struktural yang mengatur pilihan hidup perempuan pekerja. Sementara itu, “Black Rain in My Eyes” (Amir Masoud Soheili & Amir Athar Soheili, Syria/Iran) adalah potret dokumenter yang menggugah, memperlihatkan dampak perang berkepanjangan yang memperparah ketimpangan, mempersempit ruang aman, dan meminggirkan mereka yang telah lama hidup dalam krisis—terutama anak-anak. Melalui pendekatan eksperimental, fiksi, dan dokumenter, keempat film ini tidak hanya memotret realitas, tetapi juga menggugah empati dan kesadaran akan kompleksitas ketimpangan sosial dalam berbagai konteks.

THE PARTIAN

Hadafi Raihan Karim / Indonesia / 2021 / Fiksi / 08:40

In a planet where big vehicles and rocky mountains are a common view, a mysterious astronaut lands and discover things that seems familiar.

Di sebuah planet di mana kendaraan besar dan pegunungan berbatu adalah pemandangan yang biasa, seorang astronot misterius mendarat dan menemukan hal-hal yang tampaknya tidak asing.

BAGAN (Sudden Uncertainty)

Firdaus Balam / Malaysia / 2021 / Fiksi / 24:35

Frankie lives at home with his grandma while his peers go off to school. When a government notice arrives one day announcing land reform in his village, Frankie is unable to read it.

Frankie tinggal di rumah bersama neneknya sementara teman-temannya pergi ke sekolah. Ketika suatu hari ada pemberitahuan dari pemerintah yang mengumumkan reformasi tanah di desanya, Frankie tidak dapat membacanya.

THE WEDDING RING

Robin Narciso / Kamboja / 2022 / Fiksi / 12:56

Leakhena, a pregnant woman, is fired in the midst of the pandemic. She willneed to find a way to sustain her growing family.

Leakhena, seorang wanita yang sedang hamil, dipecat di tengah pandemi. Ia harus menemukan cara untuk mempertahankan keluarganya yang sedang tumbuh.

BLACK RAIN IN MY EYES (مطر الاسود في عینی)

Amir Masoud Soheili, Amir Athar Soheili / Suriah / Iran / 2023 / Dokumenter / 20:06

A Syrian poet with four blind daughters must decide whether to expose them to the war’s reality when invited to a poetry forum.

Seorang penyair Suriah yang memiliki empat anak perempuan yang buta harus memutuskan apakah akan mengekspos mereka pada realitas perang ketika diundang ke sebuah forum puisi.

OPEN CALL

OPEN CALL: MINIKINO GOES TO CAMPUS 2025

Registrasi: 26 Februari – 7 Maret 2025 (Pukul 18:00 WITA)  Pelaksanaan: Maret – April 2025

Siapa yang bisa mendaftarkan diri?

Pengurus organisasi mahasiswa yang:  

  • Memiliki ketertarikan terhadap film pendek.
  • Aktif mengadakan kegiatan kampus seperti diskusi, kajian, atau sudah pernah mengadakan pemutaran film (lebih diutamakan).
  • Memiliki akses ke ruang pemutaran dan peralatan audio visual yang memadai (proyektor, layar, dan monitor).
  • Berkomitmen menghadirkan minimal 35 partisipan dalam sesi pemutaran dan diskusi.
  • Mampu mengadakan kegiatan pemutaran film dan diskusi (durasi  acara 2,5 jam) dalam rentang waktu Maret – April 2025.

Apa yang didapatkan?

  • Dukungan biaya Rp1.000.000 (dipotong pajak) untuk penggunaan lokasi & peralatan pemutaran.  
  • Dukungan snack untuk partisipan
  • Kesempatan meningkatkan kapasitas organisasi untuk mengelola acara pemutaran film dan diskusi dengan pendampingan fasilitator yang berpengalaman dari Minikino. 

Cara mendaftar:

Kirimkan berkas pendaftaran melalui email holly@minikino.org dengan melampirkan:  

  • Profil organisasi mahasiswa (unduh template di sini)  
  • Surat komitmen (unduh template di sini)
  • Alasan ingin ikut Minikino Goes To Campus harap dituliskan dalam email.

Tahapan seleksi:

Pendaftaran & Pengumpulan Berkas: 26 Februari – 7 Maret 2025 (18:00 WITA) Wawancara Online: Jumat, 7 Maret 2025 & Sabtu, 8 Maret 2025. (hanya peserta yang lolos seleksi berkas yang akan lanjut ke tahap wawancara)

WEBINAR GOES TO CAMPUS

Masih bingung? Ikuti webinarnya!

Bagi yang tertarik namun masih memiliki pertanyaan, kami mengadakan Webinar Pengenalan Minikino Goes to Campus serta kesempatan tanya jawab langsung pada: Jumat, 28 Februari 2025 Pukul 15:00 WITA (Durasi 45 menit) minikino.org/webinar-campus

Minikino Goes To Campus didukung oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, serta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan melalui Program Pemanfaatan Hasil Kelola Dana Abadi Kebudayaan tahun 2024.

 

← Kembali ke halaman program publik

Related post


Top